Candi Borobudur

Merupakan salah satu tempat wisata yang populer di Indonesia yang terletak di Magelang,Jawa Tengah.

Tugu Jogja

Merupakan Landmark kota Jogja yang telah berdiri selama 3 abad.

Pantai Parangtritis

Merupakan salah satu pantai yang paling populer dan sering di kunjungi di Jogja.

Candi Prambanan

Merupakan Candi yang memiliki daya tarik karena keeksotisannya, terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta.

Gunung Merapi

Merupakan tempat wisata ang tidak pernah sepi pengunjung karena keindahan pemandanganya,terletak 25 km di utara kota Jogja.

Sabtu, 15 Juni 2013

Keraton Yogyakarta

Keraton Yogyakarta


Keraton Jogja merupakan salah satu tempat wisata budaya di Jogja. Keraton Jogja dibangun oleh Pangeran Mangkubumi pada tahun 1755, beberapa bulan setelah penandatanganan Perjanjian Giyanti. Kraton merupakan pusat pemerintahan Kota Jogja, dan sampai saat ini masih berfungsi seperti itu. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. 
Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.
Kata keraton berasal dari kata ka-ratu-an, yang berarti tempat tinggal ratu/raja. Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta ini memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan). 

Bangunan-bangunan Keraton Yogyakarta lebih terlihat bergaya arsitektur Jawa tradisional. Di beberapa bagian tertentu terlihat sentuhan dari budaya asing seperti Portugis, Belanda, bahkan Cina. Bangunan di tiap kompleks biasanya berkonstruksi Joglo atau turunan konstruksinya. Secara umum tiap kompleks utama terdiri dari halaman yang ditutupi dengan pasir dari pantai selatan, bangunan utama serta pendamping, dan kadang ditanami pohon tertentu. Kompleks satu dengan yang lain dipisahkan oleh tembok yang cukup tinggi dan dihubungkan dengan Regol yang biasanya bergaya Semar Tinandu. Daun pintu terbuat dari kayu jati yang tebal. Di belakang atau di muka setiap gerbang biasanya terdapat dinding penyekat yang disebut Renteng atau Baturono. Pada regol tertentu penyekat ini terdapat ornamen yang khas.
Kompleks Keraton Sultan Jogjakarta terletak di pusat kota Jogjakarta, tepatnya persis di sebelah selatan titik km. 0 Kota Jogjakarta. Dari Tugu Jogjakarta, kita tinggal berjalan lurus ke selatan, melewati Jalan Malioboro hingga memasuki gerbang utara Keraton di Alun-Alun Utara Jogjakarta. Karena terletak di pusat kota Jogjakarta, fasilitas dan akomodasi di sekitar kompleks Keraton Sultan Jogjakarta sangatlah lengkap. Selain segala jenis hotel, dari mulai hotel berbintang hingga hotel melati, dan segala jenis restoran/tempat makan, dari mulai restoran mewah hingga angkringan (warung makan kaki lima khas Jogjakarta), kita juga bisa memanjakan hasrat belanja kita dengan segala macam cinderamata, pakaian, kerajinan, dan makanan khas Jogjakarta di sepanjang Jalan Malioboro, di Pasar Beringharjo, maupun di toko-toko di sekitar kompleks keraton. Semuanya tidak terlalu jauh dari keraton dan bisa ditempuh dengan jalan kaki atau naik becak maupun andong (sejenis kereta kuda). Begitu pula dengan sarana transportasi dan komunikasi, semuanya dapat kita peroleh dengan mudah. Kawasan wisata Keraton Sultan Jogjakarta ini buka setiap hari Senin hingga Minggu, jam 08.00 s.d. 13.30, kecuali hari Jumat jam 08.00 s.d. 11.30. Harga tiket masuk bagi turis lokal Rp. 5.000, -, sedangkan untuk turis asing Rp. 10.000, - .


Minggu, 02 Juni 2013

Pantai Parangtritis Jogja

Pantai Parangtritis merupaka salah satu pantai yang ada di Provinsi DIY.
Menurut salah satu situs wisata terkenal di Jogja www.yogyes.com Pantai Parangtritis terletak 27 km selatan Kota Jogja tepatnya di Kecamatan 
Parangtritis merupakan pantai yang sangat terkenal di masyarakat Indonesia pada umumnya.
Sejarah awal penamaan pantai "Parangtritis" bisa dikatakan cukup menarik. Konon dahulu kala ada seorang pelarian dari Kerajaan Majapahit bernama Dipokusumo yang melakukan semedi di kawasan ini. Ketika sedang bersemedi, ia melihat air yang menetes (tumaritis) dari celah-celah batu karang (parang). Kemudian ia memberi nama daerah tersebut Parangtritis yang berarti air yang menetes dari batu. 
Selain memiliki ombak yang cukup besar, Pantai Parangtritis memiliki keunikan dibanding objek wisata pantai lainnya di Jogja, yaitu adanya gunung-gunung pasir di sekitar pantai, yang biasa disebut gumuk.

Gumuk inilah yang membuat Pantai Parangtritis terlihat lebih indah dan menarik dibanding dengan pantai yang lain yang ada di Jogja. Gumuk ini ukuranya cukup besar dan memanjang di sepanjang garis pantai Parangtritis.

Pantai Parangtritis sudah dikelola dengan cukup baik oleh Pemkab Bantul, karena memang Parangtritis bisa dibilang salah satu ikon kota Jogja yang sudah sangat dikenal. Akses jalan raya menuju ke Parangtritis bisa dikatakan sudah baik, namun apabila sedang dalam waktu puncak liburan, sepanjang Jalan Parangtritis pasti macet, karena kebanyakan yang menuju kesana adalah bis-bis besar berisi rombongan wisatawan dari dalam dan luar kota. Namun saat tiba di area wisata Parangtritis area parkirnya cukup luas dan bisa menampung semua kendaraan yang datang ke area wisata Pantai Parangtritis.

Untuk fasilitas dan pengelolaan sarana pendukung bisa dibilang di area Parangtritis sudah cukup tertata rapi dan lengkap. Mulai dari area penginapan dan hotel, area belanja oleh-oleh, area parkir, WC umum, tempat makan dan sarana pendukung lainnya sudah sangat mempermudah pengunjung untuk lebih bisa menikmati waktu liburnya di Parangtritis.


Kamis, 30 Mei 2013

Jalan Malioboro

Jalan Malioboro merupakan salah satu nama jalan di kota Jogja yang sangat terkenal oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia. Malioboro merupakan jalan utama di Jogja bagi para pelancong yang ingin berbelanja aneka oleh-oleh khas Jogja, mulai dari makanan, baju, batik, aneka kerajinan dan barang-barang khas kota Jogja lainnya. Intinya kalau berkunjung ke kota Jogja tapi belum ke jalan Malioboro ya sama aja boong. . hehehe...



Jalan Malioboro membentang sepanjang kurang lebih 500 meter

Di sepanjang jalan Malioboro banyak terdapat pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam kerajinan tangan, baju, batik dan oleh-oleh lainnya. Untuk masalah harga kita harus pinter-pinter nawar, karena biasanya kalo pedagang tau kita dari luar daerah, harganya bisa dimahalin lho, kalo mau dapet harga yang miring ya tawar aja, kalo perlu bawa orang yang biasa ngomong bahasa jawa, biasanya harganya lebih murah. . hehe. .
Kalo mau beli batik atau kerajinan tangan dalam skala banyak alias grosir, saya sarankan untuk beli di pasar Beringharjo, masih satu kawasan jalan Malioboro kox. Disana ada banyak jenis barang dagangan yang harganya bisa lebih murah, apalagi kalo belinya grosiran

Di jalan Malioboro juga ada Mall Malioboro dan Ramayana, sehingga lebih memperbanyak alternatif pilihan belanja bagi para pengunjung. 
Bagi yang ga mau capek bisa naik becak atau delman untuk menyusuri jalan Malioboro dari ujung ke ujung. Tarifnya murah kox, tinggal pinter-pinter nawar aja sama abang tukang becak atau kusirnya. Biasanya mereka juga menawarkan untuk berkunjung ke tempat penjualan bakpia dan oleh-oleh khas kota Jogja. Jadi pengunjung ga perlu repot-repot cari tempat untuk beli oleh-oleh.
Jika waktu sudah agak malam, pedagang makanan lesehan mulai membuka lapaknya di pinggir jalan Malioboro. Kadang ada juga musisi jalanan mendendangkan lagu mereka di pinggiran jalan untuk  menghibur pengunjung yang lewat di sepanjang jalan Malioboro. 

Selasa, 28 Mei 2013

Tempat Wisata di Jogja


Tempat Wisata di Jogja sebenarnya jumlahnya cukup banyak. Mulai dari wisata alam, wisata kuliner, tempat belanja, wisata edukatif, dsb. Namun hanya beberapa yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dan bahkan  turis asing. 
Saya akan mencoba mengupas satu per satu tempat wisata di Jogja dan sekitarnya yang pernah saya kunjungi dan yang belum pernah saya kunjungi secara langsung. 


Saya coba membagi tempat-tempat wisata di Jogja menjadi beberapa kategori :
  1. Wisata alam
  2. Wisata kuliner
  3. Wisata edukatif
  4. Wisata budaya
  5. Tempat belanja
  6. Lain-lain. . hehe
Ada satu tempat wisata dari masing-masing kategori tempat wisata yang coba saya buat tersebut yang sudah sangat dikenal luas oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia.
Untuk Wisata Alam, Jogja punya Pantai Parangtritis dan Gunung Merapi.
Untuk Wisata Kuliner, Jogja punya Sentra Makanan Khas Gudeg di Jl. Wijilan.
Untuk Wisata Edukatif, Jogja punya Taman Pintar.
Untuk Wisata Budaya, Jogja punya Kraton.
Untuk Tempat Belanja, Jogja punya Jalan Malioboro.
Untuk Kategori lain-lain, dan tempat wisata yang lainnya, akan saya bahas di artikel selanjutnya. . .

Sabar ya. .
Tetep terus ikuti blog ini kalo masih pengen tau mengenai Tempat Wisata di Jogja. .

See Yuuu. .

Minggu, 26 Mei 2013

Sekilas Tentang Kota Jogja



Jogja atau Yogyakarta atau Yogya atau apalah itu orang menyebutnya bagiku merupakan kota yang memang istimewa sesuai dengan slogan kota Jogja itu sendiri “Jogja Istimewa”. Menurut Wikipedia, Daerah Istimewa Yoyakarta (DIY) merupakan daerah tertua kedua di Indonesia setelah Jawa Timur, yang dibentuk oleh pemerintah negara bagian Indonesia. Semenjak jaman sebelum kemerdekaan Kesultanan Yogyakarta dan juga Kadipaten Paku Alaman sebagai cikal bakal DIY sudah memiliki status yang istimewa yaitu sebagai “Kerajaan vasal/Negara Bagian/Dependent State” di dalam pemerintahan semenjak jaman VOC, Hindia Perancis, India Timur, Hindia Belanda, dan terakhir Kekaisaran Jepang. Status ini membawa konsekuensi hukum dan politik berupa kewenangan untuk mengatur dan mengurus wilayah [negaranya] sendiri di bawah pengawasan pemerintah penjajahan tentunya. Status ini pula yang kemudian juga diakui dan diberi payung hukum oleh Bapak Pendiri Bangsa Indonesia Soekarno yang duduk dalam BPUPKI dan PPKIsebagai sebuah daerah bukan lagi sebagai sebuah negara.
Hingga saat ini DIY masih ada dan masih memiliki status istimewa di Indonesia. Tentunya sebagai orang yang cukup lama tinggal di kota Jogja saya sendiri berharap status keistimewaan itu tidak hilang dari Jogja. Biarlah Jogja tetap istimewa, biarlah Jogja tetap menjadi kota yang nyaman, hangat, ramah kepada setiap yang berkunjung kesana. Saya yakin kalian yang sudah pernah berkunjung ke Jogja pasti bisa merasakan hal tersebut, apalagi orang-orang yang sudah bertahun-tahun tinggal di Jogja, kebanyakan dari mereka susah untuk meninggalkan Jogja dan ingin terus hidup di kota Jogja, seperti saya hehe.
Jogja memang istimewa terutama di hati saya, meskipun saya berasal dari Cilacap tetapi kayaknya saya lebih cinta dan lebih suka tinggal di Jogja dengan segala keistimewaanya. . hehe
mungkin hal itu lah salah satu sebabnya yang membuat saya berkeinginan untuk menulis blog tentang Jogja ini, terutama tentang tempat-tempat wisata, tempat kuliner dan tempat penginapan yang ada di Jogja dan sekitarnya.
Semoga blog ini bisa memberikan manfaat kepada sebanyak-banyaknya orang karena blog yang paling baik adalah blog yang paling bermanfaat bagi para pembacanya. .aminnn. .
Sekian, terima kasih

Salam Jogja Istimewa